Selasa, 10 Juli 2012

Diskripsi Proposal skripsi


 Menulis Proposal Skripsi

Bagi anda para  maha siswa yang sudah memasuki masa terakhir kuliah , pastinya sudah waktunya untuk segara bersiap siap untuk tugas akhir atau menyusun skripsi, dan penyusunan skripsi tidak terlepas dari pembuatan proposal yang di gunakan sebagai dasar pengajuan judul dapat pembuatan skripsi, Berikut tips atau gambaran umum mengenai proposal skripsi.


Fakta kita di bangku Perkuliahan:
  •  Menulis proposal yang mestinya bisa ditulis tahun ketiga, baru mulai ditulis setelah tahun ke lima.
  •  Masalahnya itu ya tidak ada masalah” 
  •  Proposal sudah diseminarkan, tapi masih kesulitan dalam menulis skripsi

Apa itu proposal?
  • Proposal merupakan pernyataan atas urgensi penelitian (isunya menarik, mengikuti kebutuhan perkembangan ilmu, belum pernah diteliti orang, mempunyai implikasi teoritik dan atau praktis
  •  Proposal menggambarkan organisasi penelitian yang tepat, sistematis dan logis 
  •  Bisa memproyeksikan apa saja yang akan dilakukan dan hasilnya di lapangan 
  •  Proposal merupakan kunci bagi keberhasilan proses penelitian di “lapangan”.

Kelengkapan dan sitematika penulisan proposal
1. Latar belakang

Latar belakang berisi uraian mengenai penting dan perlu dilakukannya penelitian. Alasah harus diarahkan pada sifat dan implikasi dari gejala itu sendiri, akan lebih baik lagi bila mendapat justifikasi teori atau konsep. Karenanya, dalam latar belakang perlu dikemukakan pula berbagai fakta untuk memperkuat alasan perlunya dilakukan penelitian tersebut.
2. Perumusan masalah

  • Perumusan masalah adalah kunci dalam setiap penelitian, tidak ada masalah maka tidak ada penelitian.
  •  Masalah penelitian hendaknya dirumuskan dengan tajam, jelas, terarah, dan harus mengikuti logika berfikir yang benar. 
  •  Perumusan masalah didasarkan pada kreatifitas dan imaginasi peneliti, yang dapat bersumber dari minat personal atau bersumber dari teori. 
  •  Masalah itu harus bersifat problematis, artinya mempunyai kesenjangan antara yang nyata dengan yang ideal, sehingga membutuhkan penjelasan karena kesenjangan itu akan mempunyai implikasi yang luas baik secara teoritis mapun praktis. 
  •  Karenanya, masalah itu cukup satu. Kemudian, masalah tersebut dielaborasi (diturunkan) menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian, tapi jangan terlalu banyak (maksimal tiga pertanyaan), agar pertanyaan menjadi fokus, tidak melebar kemana-mana.

3. Tujuan penelitian
Tujuan tentunya sangat ditentukan oleh masalah yang diajukan, dan intinya berisi tentang kontribusi hasil penelitian bagi kepentingan keilmuan atau kepentingan-kepentingan yang bersifat praktis.
4. Tinjauan pustaka

Tinjauan pustaka bersi paparan riwayat penelitian yang pernah dilakukan, baik terkait dengan tema yang diangkat maupun dengan lokasi/kawasan yang akan diteliti. Paparan itu tidak hanya berisi tentang penemuan-penemuan penting dari peneliian yang sudah dilakukan, tapi juga mengenai pendekatan dan metode yang mereka gunakan. Karenanya, tinjauan pustaka juga berfungsi untuk menunjukkan orisinalitas penelitian, bahwa penelitian ini beda dengan penelitian yang sudah dilakukan, atau bisa juga bersifat melengkapi dan memperbaiki penelitian yang sudah dilakukan.
5. Kerangka teori

Kerangka teori merupakan kerangka untuk menjawab pertanyaan penelitian. Istilah “teori” di sini menunjuk pada sumber penyusunan kerangka, yang bisa berupa teori yang ada, definisi konsep, atau malah dapat pula dari logika. Orang biasanya ragu menggunakan kata teori, karena dianggapnya hanya untuk penelitian yang bernalar deduktif. Padahal tidak demikian. Sekali lagi, kerangka untuk menjawab pertanyaan penelitian tetap diperlukan dalam penelitian bernalar induktif. Jika konsep yang dijadikan sumber menyusun kerangka tersebut, maka sub judul ini bisa diganti menjadi “kerangka konseptual”. Jika logika yang digunakan, maka sub judul ini menjadi “kerangka pemikiran”.
6. Metode penelitian

  • Pengertian metode, pendekatan, dan penalaran dalam skripsi kita sering bercampur aduk dan salah pakai. 
  •  Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah konkrit dari penelitian: alasan pemilihan lokasi, dengan cara apat data dikumpulkan, diolah dan dianalisis. Metode yang dipakai sangat ditentukan oleh masalah yang diajukan. 
  •  Pendekatan adalah alat atau cara pandang yang digunakan untuk “mendekati” masalah 
  •  Penalaran adalah cara atau alur berfikir (induktif, deduktif)

Konteks menulis proposal
1. Topik menarik
2. Memikirkan kemudahan dalam mengumpulkan dan menganalisis data
3. Penguasaan materi

SALAM SEMANGAT  ‘’ SEMANGAT MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI

Sumber : J A Sonjaya ,arkeologi.ugm.ac.id

Fungsi dan Peran Manager Dalam Organisasi


Peran Manajer dalam Organisasi 

Manajemen terutama dalam organisasi berperan dan berkenaan dengan proses bagaimana kegiatan yang telah di rancang oleh organisasi  dapat diimplementasikan secara efektif. Tentu saja, hal ini tidak terlepas dari pemimpin atau manajer. Dalam konteks ini, manajer berperan mengintegrasikan organisasi dan variabel2 manusia kedalam sebuah sistem sosio-teknik yang efektif dan efisien.
Sistem sosio teknik merupakan suatu kondisi agar para pegawai bisa bekerja dengan baik, maka selain mematuhi aturan-aturan yang berlaku, pegawai juga butuh investasi social dan intelektual/ pengetahuan dalam ber_organisasi.
Sementara itu, menurut HendryMintzberg dalam buku Manajemen perilaku Organisasi (Winardi), ada sepuluh macam peranan manajerial yakni:
A. Peranan antar pribadi
1. Peranan sebagai tokohJmelaksanakan kegiatan kegiatan seremonial dan social, sebagai wakil organisasi yang bersangkutanJ
2. Peranan sebagai pemimpin
3. Peranan sebagai penghubung (The Liason Role) terutama dengan pihak luar.
B. Peranan Informasional
1. Peranan sebagai pihak penerima (menerima informasi tentang pengoperasian sebuah  perusahaan)
2. Peranan sebagai penyebar berita atau informasi(menyampaikan informasi kepada pihak bawahan)
3. Peranan sebagai juru bicaraJmeneruskan informasi kepada pihak yang berada di luar organisasi yang     bersangkutan)
C. Peranan Keputusan
1. Peranan sebagai wirausahawan.
2. Peranan yang mengatasi gangguan-gangguan
3. Peranan sebagai pihak yang mengalokasikan sumber-sumber daya.
4. Peranan sebagai perantara (menghadapi berbagai macam orang dan kelompok-kelompok orang)
HendyFayol mengusulkan bahwa semua manajer paling tidak melakukan 5 fungsi manajemen yakni merancang, mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi dan mengendalikan (Amirullah dan Haris Budiyono:2004).
Mekanisme Integrasi
• Mekanisme integrasi adalah cara mamadukan sistem sosioteknik dengan menggunakan Pengarahan (direction).
• Caranya dengan memadukan antara variabel organisasi dengan variabel manusia dengan mengambil beberapa tindakan seperti:
1. Perintah
2. Perancangan organisasi dan pekerjaan
3. Seleksi, pelatihan, penilaian dan pengembangan
4. Komunikasi dan sistem kontrol
5. Sistem imbalan
Teori Manajer dalam Manajemen
Ada 3 teori dasar dalam manajemen, pertama adalah model tradisonal, kedua adalah human relations, dan ketiga adalah human resources (Milles).
1. Model Tradisional
Dalam pendekatan ini manajer menggunakan pola motivasi tradisional. Manajer berasumsi bahwa pekerjaan itu tidak menyenangkan bagi manusia, upah lebih penting dari kerja itu sendiri, dan hanya sedikit sekali orang yang memiliki pengendalian dan pengarahan diri. Oleh karena itu, maka jalan keluar yang dilakukan manajer adalah melakukan supervisi yang ketat merumuskan berbagai cara dan prosedur kerja sesederhana mungkin, dan memaksa apa yang diinstruksikan kepada bawahan. Dengan demikian diharapkan bawahan akan patuh dan menghasilkan apa yang telah ditetapkan.
2. Model Human Relations
Dalam pendekatan ini manajer menggunakan pola human relations, manajer berasumsi bahwa bawahannya ingin merasa berguna dan penting, ingin dikenal sebagai seorang individu yang berarti dan keinginan tersebut mungkin lebih peting daripada uang. Oleh karena itu, maka tindakan yang dilakukan para manajer dalam melakukan tugasnya adalah memuji individu dan bawahannya agar mereka merasa penting/ berguna, selalu mendengar keluhan dan saran bawahannya, melakukan pengendalian dan pengarahan diri dalam hal-hal rutin. Dengan demikian diharapkan agar bawahan menjadi lebih dimanusiakan (dihargai dan senang) dan termotivasi serta bersedia bekerjasama atas dasar kesadaran diri (secara sukarela). (Keban)
3. Model Human Resources
Dalam pendekatan ini, seorang manajer menggunakan pola human resource. Manajer berasumsi bahwa orang bisa saja tertarik terhadap pekerjaan yang menantang (tidak selalu uang), memiliki kreativitas dan inisiatif serta tanggungjawab yang tinggi untuk mengendalikan dan mengarahkan dirinya. Oleh karenanya, maka yang dilakukan oleh manajer adalah memanfaatkan kemampuan sumberdaya manusia yang ada pada bawahannya, memberikan peluang agar mereka dapat berkreasi dan berinisiatif, serta memberikan dorongan agar mereka dapat berpartisipasi secara aktif. Oleh karena itu, diharapkan terjadinya tanggungjawab yang lebih tinggi dikalangan bawahannya, sekaligus terjadi perbaikan efisiensi dan peningkatan kepuasan kerja.
Dari ketiga pendekatan tersebut, dapat dilihat variasi pola kepemimpinan seorang manajer dalam suatu organisasi, termasuk manajer public. Pola yang dipilih tentu saja tergantung dari asumsi dasar yang dianut oleh seorang manager tentang hakekat manusia dalam organisasi, teknologi yang dimiliki, serta lingkungan dan situasi yang sedang dihadapi. Disamping itu, model sangat mempengaruhi bentuk struktur organisasi.
Menurut Richard M. Steers dan Lyman W. Porter dalam buku Manajemen edisi 2 (Handoko) bahwa ada beberapa pola-pola umum pendekatan manajerial terhadap organisasi bahwa model tradisional mengisyaratkan bahwa manajer menentukan bagaimana pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan dan digunakannya sistem pengupahan intensif untuk memotivasi para pekerja.
Sedangkan untuk model hubungan manusiawi, menurut EltonMayo dan para peneliti (Handoko) menemukan bahwa kontak-kontak social karyawan pada pekerjaannya adalah juga penting dan bahwa kebosanan dan tugas-tugas yang bersifat pengulangan adalah faktor-faktor pengulang motivasi.
Selanjutnya mengenai model Sumber daya Manusia, menurut Argyris dan Likert, bahwa para karyawan dimotivasi oleh banyak faktortidak hanya uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti.
Menurut MalayuS.Hasibuan, Manajer adalah sumberdaya pokok serta titik sentral setiap aktivitas yang terjadi dalam suatu perusahaan. Manajer harus mengutamakan tugas, tanggungjawab, dan membina hubungan yang harmonis baik dengan atasan maupun dengan bawahan. Adapun tugas-tugas manajer adalah:
1. Managerial cycle atau siklus pengambilan keputusan, membuat rencana, menyusun organisasi, pengarahan organisasi, pengendalian, penilaian dan pelaporan.
2. Memotivasi, artinya seorang manajer harus dapat mendorong para bawahannyauntuk bekerja giat dan membina para bawahan dengan baik dan harmonis.
3. Manajer harus berusaha memenuhi kebutuhan para bawahannya.
4. Manajer harus dapat menciptakan kondisi yang akan membantu bawahannya mendapatkan kepuasan dalam pekerjaanya.
5. Manajer harus berusaha agar para bawahannya bersedia memikul tanggung jawab.
6. Manajer harusmembina bawahannya agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.
7. Manajer harus membenahi fungsi-fungsi fundamental manajemen secara baik.
8. Manajer harus mewakili dan membina hubungan yang harmonis dengan pihak luar.
Sesungguhnya, manajer bertanggungjawab dalam mengarahkan visi serta sumber-sumber daya kejurusan yang dapat menghasilkan hal-hal yang paling efektif.

KUMPULAN DAFTAR JUDUL SKRIPSI MANAJEMEN SDM


JUDUL SKRIPSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
  1. PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MEBEL CV. KEMBANG JEPUNX
  2. PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KAYU KARYA MULYAKANORBOJONEGORO
  3. ANALISIS PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN SEBELUM DAN SETELAH PELATIHAN PADA PT. ASURANSI JIWA CENTRAL ASIA RAYA CABANGX
  4. ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN UPAH DAN INSENTIF TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK SUMBER REJEKI PASURUAN
  5. PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. IMIT TULUNGAGUNG
  6. PENGARUH INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN ROKOK LEMBANG JAYA MALANG
  7. PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK LEMBANG JAYA MALANG
  8. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA PT. TELKOM CABANGTULUNGAGUNG
  9. PENGARUH KEDISIPLINAN KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN TEGEL DAYA GUNA LUMAJANG
  10. PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI DALAM BENTUK INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA HOTELX
  11. PERANAN MOTIVASI KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA KUD. “SUMBER MAKMUR” NGANTANG KAB. MALANG
  12. PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN DISTRIBUSI PADA PT. PERTAMINA (PERSERO) INSTALASI TANJUNG UBAN
  13. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KNALPOT RODA JAYA MALANG
  14. PELAKSANAAN ANALISA JABATAN YANG TEPAT GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA PADA SEKSI PENGUKURAN DAN PERPETAAN BIRO PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PERUSAHAAN PERUM PERHUTANI UNIT X
  15. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PELATIHAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN X
  16. ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KOP SAE PUJON MALANG
  17. PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK VALAS MALANG
  18. PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA KOPERASI “SAE” PUJON MALANG
  19. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PELATIHAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KARTIKA WIJAYA BATU
  20. PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PEMIMPIN DAN KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PG.X
  21. PENGARUH INSENTIF TERHADAP TINGKAT PERPUTARAN TENAGA KERJA BAGIAN PEMASARAN PADA CV. YUDHISTIRA JAKARTA
  22. PENGARUH PEMBERIAN UPAH DAN INSENTIF TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKON YALA SUTRA MALANG
  23. PENGARUH LINGKUNGAN KERJA PHISIK DAN NON PHISIK TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PT. TELKOM KANCATEL AIRMADIDI MANADO
  24. PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN HOTEL MUTIARA MALANG)
  25. PERANAN KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI GUNA MENUNJANG PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERUSAHAAN GARMEN CV. MAMA & LEON TABANAN BALI
  26. PENGARUH PELATIHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PERUSAHAAN ROKOK DJAGUNG PADI MALANG
  27. PERANAN PRESTASI KERJA KARYAWAN DALAM RANGKA MENCAPAI PROMOSI JABATAN PADA HOTEL WISATA TIDAR MALANG
  28. ANALISIS PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN ROKOK VALAS MALANG
  29. UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN KERJA GUNA MENUNJANG PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN BORDIR UD. X
  30. PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN X
  31. PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PG DJOMBANG BARU DI JOMBANG
  32. PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI DALAM BENTUK INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN X
  33. PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI “SALWA” DURENAN-TRENGGALEK
  34. PELAKSANAAN MOTIVASI DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KECAP CAP “TAWON” MADIUN
  35. PENGARUH UPAH DAN MASA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. INDUSTRI SANDANG SIMPING – PROBOLINGGO
  36. PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN X
  37. ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SDM DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PDAM KABUPATEN X
  38. PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK “SATUJAYA” TANGGULANGINSIDOARJO
  39. PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KANTOR PERUM PEGADAIAN X
  40. PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT CHEIL SAMSUNG INDONESIA DI PASURUAN
  41. PENGARUH PELATIHAN KERJA KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. OTSUKA INDONESIA
  42. USAHA MEMPERBAIKI KONDISI LINGKUNGAN KERJA GUNA MENINGKATKAN SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA CV. TRI JAYA PASURUAN.
  43. PENGARUH PELATIHAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA BAGIAN PRODUKSI SUSU PADA KOPERASI “SAE” PUJON MALANG
  44. PEMBERIAN INSENTIF YANG EFEKTIF DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN JAMU PAYUNG PUSAKA KEDIRI
  45. PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. KHARISMA DIAN SUARA MALANG
  46. PENGARUH INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN JAMU PAYUNG PUSAKA KEDIRI.
  47. ANALISIS PENGARUH KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI, PENGHARGAAN DAN KEBUTUHAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PD. BPR BANK PASAR KABUPATEN JOMBANG
  48. PENGARUH KESESUAIAN PENEMPATAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI (STUDI PADA PEGAWAI KANTOR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN LAMONGAN)
  49. PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PABRIK GULA KEBON AGUNG MALANG
  50. ANALISIS TEHNIK MOTIVASI DAN PRODUKTIVITAS PADA HOTEL DARMA NUSANTARA MAKASSAR
  51. HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA KUD GONDANGLEGI MALANG
  52. ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN TINGKAT MENENGAH PADA PABRIK GULA TJOEKIR JOMBANG
  53. PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN TENUN NASIONAL CV. GOENO NGUNUT TULUNGAGUNG.
  54. ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI DINAS KEBERSIHAN KOTA SIDOARJO
  55. PENGARUH UPAH DAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN PALATINO EMBROIDERY MALANG
  56. PROGRAM PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KARYAWAN GUNA MENURUNKAN TINGKAT PEMBATALAN JUMLAH SURAT POLIS PT. ASURANSI JIWASRAYA CABANG X.
  57. PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KONVEKSI UD. JAYANTI TULUNGAGUNG
  58. ANALISIS PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK 369 BOJONEGORO
  59. PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. TELKOM TBK. KANCATEL X
  60. HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN TENAGA KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN VYCARIS COSMETICS BABAT LAMONGAN.
  61. PENTINGNYA PEMBERIAN MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. MEBELLUSA SEMARANG
  62. PENGARUH PENEMPATAN KERJA KARYAWAN (Faktor Prestasi Akademis, Pengalaman dan Sikap) TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. TELKOM KANCATEL X
  63. PERANAN KEDISIPLINAN KERJA DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA KOPERASI UNIT DESA (KUD) PANCER PRAJEKAN BONDOWOSO
  64. PENGARUH UPAH DAN INSENTIF TERHADAP HASIL PRODUKSI PER TENAGA KERJA PADA PERUSAHAAN ROKOK DJAGUNG PADI MALANG
  65. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL KUSUMA AGROWISATA BATU
  66. PELAKSANAAN PENARIKAN TENAGA KERJA YANG TEPAT DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA UD. YESTOYA GROUP MALANG
  67. PERANAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SURYA ASBEST CEMENT INDUSTRI MULYOREJO MALANG
  68. ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN RAKET ABADI MALANG
  69. PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG MALANG
  70. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERUSAHAAN KRUPUK “KARYA PUTRA JAYA” SIDOARJO
  71. PERANAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA CV. TAMAN JATI UTAMA - SINGARAJA – BALI
  72. PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF YANG EFEKTIF TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA KUD DAU KABUPATEN MALANG
  73. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEGAIRAHAN DAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. MENTARI MASSEN TOYS INDONESIA JOMBANG
  74. PENGARUH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA PADA PO. ANDY’S KENCANA NGAWI.
  75. PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BORONGAN BAGIAN PRODUKSI PADA UD. ARISKON MOJOKERTO
  76. PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN SHANGHAI GANGSAR NGUNUT TULUNGAGUNG
  77. PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT.TELKOM DI PAMEKASAN
  78. PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA HOTEL “ARMI” MALANG
  79. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN TISSUE COLOGNE “COOL CLEAN” MALANG.
  80. PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN GARMENT PT. ULU WATU TABANAN- BALI
  81. ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA KOPERASI SAE PUJON
  82. PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN SEBAGAI SALAH SATU TOLOK UKUR PEMBERIAN PROMOSI JABATAN PADA PERUSAHAAN PT. SURYA ZIG-ZAG KEDIRI
  83. UPAYA PEMBERIAN INSENTIF GUNA PENINGKATAN KEDISIPLINAN KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KACANG SHANGHAI “GANGSAR” NGUNUT-TULUNGAGUNG
  84. PELAKSANAAN KEDISIPLINAN KERJA YANG EFEKTIF DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KONVEKSI UD. ”SUBUR MAKMUR” PAKIS-MALANG
  85. HUBUNGAN KEDISILPINAN KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN REALISASI PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GARMENT PT. ULU WATU TABANAN - BALI.
  86. ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN HOTEL MUTIARA
  87. PENGARUH JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan Banyuwangi)
  88. PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. NURFIRDAUSTEKS
  89. PELAKSANAAN KEDISIPLINAN KARYAWAN GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERUSAHAAN TEGEL CV. CITRA INTI MALANG
  90. PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GARMENT “MEKAR WANGI COLLECTION” GIANYAR – BALI
  91. ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF MATERIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT PADA RSUD DR. R SOEDARSONO PASURUAN
  92. PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. GANDUM MALANG
  93. PENGARUH INSENTIF DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK “CEMARA MAS” TANGGULANGIN SIDOARJO
  94. PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. GATRA MAPAN MALANG
  95. PENGARUH TINGKAT ABSENSI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KECAP CAP BLIMBING PAMEKASAN
  96. ANALISIS PENGARUH PEUBAH MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK BUANA MALANG
  97. PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PERUM PERHUTANI KPH MALANG
  98. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN AUTOCRATIVE DAN PARTICIPATIVE TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA BPR ARTHA SAMUDERA DESA SAMBI KEDIRI
  99. PERANAN INSENTIF DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK ONGKOWIDJOJO BLITAR
100.Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai (Studi Pada Pegawai PT. Pos Indonesia (Persero) Malang)
101.ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KECAP CAP “IKAN LELE” PATI
102.PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT. HERO SWALAYAN CABANG SARINAH PLAZA MALANG
103.PENGARUH INSENTIF MATERIAL DAN NON MATERIAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA AJB BUMIPUTERA CABANG X
104.ANALISIS PENGARUH VARIABEL KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PG KREBET BARU MALANG
105.PENGARUH VARIABEL MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN ROKOK PT. BINTANG LIMA MANDIRI JOMBANG
106.PENGARUH KESELAMATAN/KESEHATAN KERJA DAN INSENTIF TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN ROTI SALWA
DURENAN TRENGGALEK
107.FAKTOR KOMPENSASI YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PABRIK ROKOK ARTO MORO MALANG
108.PENGARUH FAKTOR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN PADA PT. KUTAI TIMBER INDONESIA PROBOLINGGO.
109.PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MALANG INDAH GENTENG RAJAWALI
110.PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) LAWANG
111.PERANAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA MOTIVASI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERUSAHAAN PLASTIK “SIDO BANGUN” SINGOSARI MALANG
112.PENGARUH PEMBERIAN UPAH DAN INSENTIF TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA UD. HARI JAYA MALANG
113.PENGARUH FAKTOR MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA HOTEL PELANGI MALANG
114.PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP HASIL KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KONVEKSI MERCACI MERCANDHISE MALANG
115.PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. ULTRA JAYA BEDALI LAWANG
116.PELAKSANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU GUNA MENUNJANG KELANCARAN PROSES PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GARMENT PT. PANCAMITRA ICHIGOJAYA MALANG
117.ANALISIS PENGARUH FAKTOR–FAKTOR PERILAKU KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ANINDITA MULTINIAGA INDONESIA DI SURABAYA
118.PERANAN PEMBERIAN INSENTIF NON MATERIAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PR. DJAGUNG PADI MALANG
119.PENGARUH INSENTIF FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. BUDIONO CURING SAKTI KEDIRI
120.PENGARUH UPAH TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN CV. JAYA SAKTI GRESIK